IlustrasiBeijing - Kepolisian China timur telah membongkar sindikat perdagangan manusia yang membeli bayi-bayi dari keluarga miskin dan kemudian menjualnya. Bayi-bayi itu dijual dengan harga hingga 50 ribu yuan (sekitar Rp 70 juta).
Otoritas di Provinsi Shandong, bulan lalu menahan 15 anggota komplotan yang telah membayar wanita-wanita dari wilayah-wilayah China lainnya untuk melahirkan anak yang kemudian mereka jual ke orang lain termasuk pasangan-pasangan yang tak bisa memiliki keturunan dan mereka yang menginginkan anak laki-laki.
Sindikat perdagangan bayi tersebut dibongkar di Kota Zoucheng. Menurut kepolisian, bayi laki-laki dijual hingga harga 50 ribu yuan sementara bayi perempuan dijual dengan harga maksimal 30 ribu yuan (sekitar Rp 42 juta).
Menurut surat kabar Global Times, seprti dilansir kantor berita AFP,Jumat (4/11/2011), otoritas telah menemukan 13 bayi yang dijual namun mereka masih mencari 4 bayi lainnya.
"Menjadi pekerja migran di sini, keluarga-keluarga umumnya berasal dari daerah-daerah miskin. Para suami pergi bekerja dan para istri menjual bayi-bayi mereka untuk mendapatkan uang," kata polisi penyidik Chen Qingwei.
Menurut para pengamat, masalah perdagangan anak disebabkan oleh kebijakan "satu anak" yang diterapkan di China. Pada Juli lalu, polisi telah membebaskan 89 anak dalam operasi yang dilancarkan setelah menyebarnya laporan-laporan penculikan anak. Dalam operasi untuk memberantas perdagangan anak di 14 provinsi itu, polisi juga menangkap 369 orang.(detik.com)